PROFIL KOTA BANGKALAN: KOTA PESISIR TIMUR JAWA TIMUR
PETA DELINIASI DAN DESKRIPSI BATASAN WILAYAH
Kabupaten Bangkalan merupakan salah
satu daerah yang terletak di Pulau Madura yang merupakan wilayah administrasi
di Provinsi Jawa Timur mempunyai luas wilayah 126.181 Ha. Secara geografis
posisinya berada di antara 112040’06”–1130 08’04”BT dan 60
51’39”–70 11’39”LS. Kabupaten Bangkalan terdiri atas 18 kecamatan, yang dibagi lagi atas 273 desa dan
8 kelurahan. Pusat pemerintahan di Kecamatan Bangkalan, dengan batas-batasnya
sebagai berikut :
- Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Jawa
- Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Sampang
- Sebelah Selatan Berbatasan dengan Selat Madura, dan
- Sebelah Barat Berbatasan dengan Selat Madura. Bangkalan memiliki curah hujan dimana Rata-rata curah hujan harian di Kabupaten Bangkalan pada tahun 2009 adalah 6,23 mm atau rata-rata curah hujan tahunan sebesar 2.272 mm atau meningkat dibandingkan tahun 2008 yang sebesar 5,94 mm (2.168 mm), dan tahun 2007 yang hanya sebesar 5,35 mm (1.953 mm).
KONSTELASI KABUPATEN BANGKALAN
Secara
topografis, daratan Kabupaten Bangkalan memiliki topografi dataran rendah
hingga berbukit dengan ketinggian antara 0-100 m di atas permukaan air laut
(dpl), dengan sebagian besar wilayahnya merupakan wilayah datar. Dari luas
Kabupaten Bangkalan seluas 126.182 Ha, 68.454 Ha (atau 54,25%) diantaranya
adalah dataran rendah dengan ketinggian 2-10 m dpl dan daerah berbukit seluas
719 Ha (0,57%), sedangkan sisanya
daerah yang bergelombang.
Sedangkan morfologi Kabupaten Bangkalan terdiri dari morfologi dataran dan
morfologi perbukitan.
FUNGSI UTAMA DAN PENDUKUNG YANG DIARAHKAN
Arahan mengenai fungsi kabupaten
Bangkalan menurut Perda Kabupaten Bangakalan nomor 10 tahun 2009 tentang
rencana tata ruang wilayah kabupaten Bangkalan Tahun 2009 – 2029 yakni
Kabupaten Bangkalan sebagai pengendali perkembangan kawasan metropolitan yang terjadi
di lingkup kawasan metropolitan area Surabaya dengan menetapkan wilayah
Kecamatan Labang, Tragah, Kamal , Socah, Bangkalan dan Kecamatan Burneh yang
merupakan kawasan utama pengembangan perkotaan, dengan strategi; penentuan
hirarki perkotaan yang dibagi dalam hirarki PKN, PKL, PPK, PPL. Kota Bangkalan
menjadi salah satu pusat kegiatan skala regional kabupaten dalam SWP GKS plus
dengan core wilayah SWP di Kota Surabaya. Salah satu pusat kegiatan untuk
mendukung proses pembangunan dan pengembangan wilayah kota Bangkalan adalah
dengan adanya Jembatan Suramadu, juga pengembangan pembangunan pasca jembatan
Suramadu bagian barat. Pengembangan tersebut meliputi pusat kegiatan
pemerintahan, perdagangan dan jasa, pelayanan umum (transportasi, kesehatan,
peribadatan,pendidikan, dan lainnya) dengan skala regional Kabupaten Bangkalan.
KONDISI EKSISTING
DEMOGRAFI
Tabel dan grafik menunjukkan
bahwa penduduk paling banyak berada di pusat kota atau kecamatan Bangkalan
yakni sebanyak 82.396 jiwa atau 8,7% dari total penduduk Kab. Bangkalan dengan
jumlah penduduk wanita 39.888 jiwa dan penduduk laki – laki 42.508 jiwa.
Penduduk di pusat kota lebih banyak daripada di daerah lainnya karena
penyediaan fasilitas maupun sarana dan prasarana di Kabupaten Bangkalan lebih
lengkap sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi penduduk.
Kondisi pertumbuhan penduduk di
kabupaten Bangkalan mengalami peningkatan tiap tahunnya yakni sebesar 0,56%
tiap tahun. Pada rentang tahun 2009 hingga 2014 terjadi pertambahan penduduk
secara signifikan pada tahun 2013 yakni 937.497 penduduk atau bertambah sebesar
18.495 penduduk.
EKONOMI
Kegiatan perekonomian di Kabupaten Bangkalan pada umumnya
sangat dipengaruhi oleh sektor Primer (Pertanian, Peternakan, Perikanan dan
Pertambangan) sehingga tidaklah mengheranka jika sektor pertanian menjadi
sektor andalan dalam perolehan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota
Bangkalan. nilai
Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) di Kabupaten Bangkalan berdasarkan
harga dasar berlaku mengalami peningkatan dari tahun 2009 sampai dengan 2014 rata-rata sebesar Rp 8.424.566,90 (harga berlaku) dan
Rp 10.666.869.6 (harga konstan).
Adapun jenis dan rata-rata besarnya
proporsi (dalam kurun waktu 5 tahun terakhir,
2009 –2014) dari masing-masing sektor lapangan
usaha yang berkontribusi terhadap peningkatan PDRB (harga berlaku dan konstan)
Kabupaten Bangkalan tersebut, dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Pertanian
(18,82%) dan (20,32%)
2. Pertambangan
dan penggalian (48,04%) dan
(40,50%)
3. Industri
pengolahan (1,77%) dan (1,99%)
4. Listrik,
Gas dan Air Bersih (0,03%) dan (0,03%)
5. Bangunan
(6,72%) dan (9,83%)
6. Perdagangan,
Hotel dan Restoran (15,68%)
dan (16,06%)
7. Pengangkutan
dan komunikasi (9,97%) dan (6,28%)
8.
Keuangan,
persewaan dan jasa perusahaan (5,67%) dan (92,57%), serta
9.
Jasa-jasa lainnya (17,81%) dan (14,20%).
Pendapatan Bangkalan meningkat akibat adanya akses ke Bangkalan yang lebih
mudah yakni adanya Jembatan Suramadu sehingga akses terhadap barang ataupun
orang lebih mudah, hal tersebut berpengaruh terhadap sektor ekonomi Bangkalan.
SOSIAL BUDAYA
Secara umum, karakteristik sosial budaya
dan adat istiadat Madura, khususnya wilayah pesisir Kabupaten Bangkalan, sangat
kental dengan nuansa keagamaan Islam karena Islam menjadi agama mayoritas.
Karakteristik penduduk selain dipengaruhi oleh factor agama agama, juga
dipengaruhi oleh faktor lain yaitu faktor mata pencaharian dan tingkat
pendidikan penduduk.
Mata pencaharian penduduk pesisir pantai
Madura ini mayoritas adalah di sektor pertanian dan perikanan. Hal-hal terkait
karakteristik masyarakat ini sangat berpengaruh pada kehidupan sosial dan
budaya masyarakat, misalnya dengan adanya berbagai ritual dan/atau perkumpulan
yang bersifat keagamaan mulai dari yang bersifat harian seperti pengajian
maupun yang bersifat peringatan hari besar agama atau peringatan hari
bersejarah lainnya. Budaya yang terdapat di kabupaten Bangkalan yakni dengan
adanya mushola atau tempat beribadah di rumah setiap muslim serta adanya budaya
karapan sapi yang kental di kabupaten Bangkalan.
SARANA PRASARANA
Pelayanan kabupaten Bangkalan dinilai
cukup memadai dengan adanya fasilitas umum dan fasilitas sosial seperti
pendidikan, kesehatan,perkantoran, perdagangan dan jasa dan fasilitas lainnya sebagaimana mestinya fasilitas yang terdapat pada perkotaan. Fasilitas di
Kabupaten di bangkalan di dominasi oleh fasilitas peribadatan diantaranya
adalah masjid, namun juga ditunjang oleh beberapa gereja dan klenteng.
Pelayanan prasarana di kabupaten
Bangkalan meliputi jaringan air bersih, jaringan listrik, drainase serta
jaringan jalan. Jaringan air di Bangkalan menggunakan PDAM yang bersumber dari beberapa hulu dan sungai di Bangkalan. Sistem jaringan transportasi di
Bangkalan meliputi jaringan jalan dan jaringan transportasi laut yang ditunjang
dengan adanya fasilitas Pelabuhan yang menyambungkan Madura – Surabaya di
Kamal. Sistem jaringan jalan yang menunjang adanya hubungan Madura – Surabaya
yakni Jembatan Suramadu.
GAMBARAN POTENSI
DAN MASALAH
a.
Potensi
·
Sektor pertanian di Bangkalan merupakan penunjang sektor
ekonomi Bangkalan terbesar
·
Meningkatnya usaha batik tulis di Bangkalan
·
Terdapatnya kawasan yang masih alami di Bangkalan timur
·
Bangkalan merupakan wilayah pesisir dan perairan yang
memiliki banyak pantai sehingga dapat dikembangkan secara berlanjut.
·
Banyaknya wisata alam yang dapat menunjang di sektor
perekonomian
· Keberadaan Jembatan SURAMADU dapat mendorong terciptanya pusat-pusat
kegiatan baru di Bangkalan
b.
Masalah
Seperti halnya kota atau kabupaten
lainnya, masalah utama di kabupaten Bangkalan yakni mengenai kesejahteraan
masyarakat Bangkalan. Hal tersebut ditunjukkan oleh masih adanya masyarakat
dalam tingkatan pra sejahtera. Selain itu kolotnya sebagian masyarakat
Bangkalan sering menyebabkan insiden “Carok” yakni aksi saling pukul dengan
menggunakan senjata.
Dalam segi penggunaan lahan terjadi
masalah yakni Pada beberapa lokasi terjadi alih fungsi kawasan lindung maupun
pertanian menjadi kawasan permukiman sehingga mengurangi fungsi dasarnya sebagai
kawasan lindung. Untuk cagar budaya masih kurang baiknya upaya pemeliharaan situs-situs bersejarah
yang disebabkan oleh biaya perawatan dan operasional yang tinggi. Di lain hal
sistem pengelolaan yang kurang baik juga menjadi masalah berikutnya, sehingga
pengembangan sulit dikembangkan.
Masalah lainnya yakni Masih kurangnya
infrastruktur pendukung, industri kecil/kerajinan sangat terbatas dalam
permodalan, kurang efisiennya dalam penggunaan modal yang dioperasikan, untuk
memanfaatkan fasilitas kredit dari bank, agunan masih merupakan kendala,
tingkat teknologi yang diterapkan pada umumnya masih sederhana, kemampuan
teknis tenaga kerja relatif rendah, hasil produksi belum memenuhi standar dan
tidak seragam, diversifikasi produk kurang bisa dilaksanakan, kurang bisa
memanfaatkan informasi pasar baik pasar dalam negeri maupun eksport.
POTENSI YANG
DAPAT DIKEMBANGKAN
· Sektor pertanian serta hasil pertanian di Bangkalan dapat
di kembangkan menjadi lebih baik.
· Mengembangkan batik tulis sebagai UMKM di Bangkalan serta
dapat dijadikan sektor wisata guna menunjang perekonomian.
· Adanya kawasan alami di Bangkalan timur dapat
dipertahankan dan dikembangkan menjadi kawasan konservasi
· Wilayah pesisir dan perairan di
wilayah studi memiliki potensi yang bisa dikembangkan untuk tempat rekreasi,
antara lain galangan kapal, mercusuar, petilasan jokotole, perairan mulai
jembatan Suramadu sampai Sembilangan, DAS Gladag Lanjang, tempat rekreasi di
kaki Jembatan Suramadu Labang, dan Pantai Rongkang di Kwanyar Barat.
· Sepanjang pesisir wilayah
perencanaan bagian Timur mempunyai kondisi yang masih alami sehingga dapat
dipertahankan menjadi kawaasn konservasi.
· Pengembangan sektor – sektor
wisata dimana kontur Bangkalan yang berbukit dijadikan lahan wisata seperti
Bukit Kapur jadih, Bukit Kapur Arosbaya, Bukit Geger. Selain menjadi sumber
daya alam juga dapat dikembangkan menjadi wisata. Hal ini dapat meningkatkan
daya tarik dan pendapatan daerah.
4 Maret 2022 pukul 04.59
Bally's Casino, Joliet, IL - JT Hub
Casino, Joliet, IL. See all nearby restaurants and bars. The main menu of the Buffet at Bally's. 제주 출장샵 군포 출장샵 Bally's 이천 출장샵 offers 제천 출장안마 you 여주 출장샵 two dining options.